Oleh Slamet Makhsun

Sistematika hidup, memanglah sederhana. Dari lahir, menikmati sisa umur (termasuk makan, minum, mengejar asa), dan diakhiri mati. Sedemikian sederhannya, sampai-sampai ada pepatah Jawa yang mengatakan 'urip mung mampir ngombe'.
         
Pepatah Jawa tersebut, memiliki arti bahwa hidup hanya mampir minum. Kalau ditelisik lebih dalam, memang seperti itu. Manusia hidup untuk mengejar harapan, dan kalau sudah mati tiada lagi harapan yang dicari. Diawali dengan kelahiran, diakhiri dengan kematian.
         
Banyaknya orang yang menganggap hidup itu susah, menurut saya mungkin karena orang tersebut belum bisa mewujudkan asanya. Asa terbentuk dari keinginan akan suatu hal. Kemudian, hati menyukai dan mengamininya. Setelah asa disukai dan diamini, maka jiwa orang tersebut berusaha untuk mewujudkannya. Nah, ketika jiwa orang itu tidak mampu mewujudkan, terbesitlah kata sulit dalam otaknya. Hal  inilah yang membuat hidup tidak sederhana (terasa rumit).
       
Seseorang ketika memandang bahwa hidup adalah sederhana, ketika bisa menyelesaikan masalah. Semisal si A pengen banget beli HP Iphone. Dia sudah berusaha sekuat tenaga, kerja dengan sunguh-sungguh, dan menghemat pengeluaran. Setelah dikalkulasi, ternyata uangnya masih kurang. Dia pun sedih. Setelah merenung lama dan mempertimbangkan, dia berpikir 'kenapa ya saya harus beli Iphone, padahal beli HP Xiaomi sudah cukup, sudah bisa buat browsing, ngegame, lihat video pengajian, bahkan bisa mengakses aplikasi Simontok dengan gratis'. Setelah itu, dia sadar dan beli HP Xiaomi. Dan dari yang dulu susah karena ngebet banget pengen beli HP Iphone, sekarang jadi tidak susah karena keinginannya telah terpenuhi, walau tidak sama dengan keinginan awal.

Dari cerita diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa hidup itu mudah dan sederhana. Tergantung cara pandang orang tersebut. Semakin mudah cara pandangnya, semakin mudah pula hidupnya. Semakin mudah hidupnya, semakin bahagia pula hidupnya.

"Mulai setiap harimu dengan pikiran positif dan hati yang bersyukur" Sebuah kata-kata bijak dari Roy T. Bannet. Memang, syukur adalah hal yang terpenting dalam hidup.  Suatu masalah atau musibah, jika tersukuri maka akan terasa mudah. Kalau saya katakan, syukur adalah kunci kebahagiaan. Bahkan, dalam al-Quran anjuran-anjuran untuk syukur sangat banyak tak lain untuk membahagiakan manusia. Karena bersyukur membuat pola pikir manusia terhadap suatu masalah menjadi mudah.

Terakhir kata-kata saya, bersyukurlah dari hal-hal yang kecil, karena hal-hal kecil yang kita syukuri akan memudahkan dalam mensyukuri hal-hal yang besar.
       
Sekian, dan terima kasih.