Gatra Jelitamu



Kasih..

Hebat nian dirimu

Kau pintal rotan dalam halus bambu

Kau setum sagu bersama legit nasi

Kau jaring Tuna pada ladang kopra

Kasih..

Kau sudah besar rupanya

Lisanmu fasih berkata

Bertutur nun banyak bahasa

Gemuruh dalam ribuan ucap

Ya, kau terbisu dalam suara

Dalam deburan ombak Pasifik

Dalam semilir angin muson

Dalam surih lurus ekuator

Kasih..

Begitu eloknya dikau

Bergelang emas berkalung zamrud

Bersandal timah bersabuk petroleum

Berhiaskan intan dan mutiara

Anggun dengan surjanmu

Genit dengan kotekamu

Berselendang cantik kain ulos

Nampak gagah dengan kain umpal

Cintaku..

Begitu memikatnya engkau

Kepala gundul tanpa sehelaipun surai

Tampan rupawan dengan kopiah

Melilit tubuhmu indah selendang saput

Tergenggam alkitab bersama lentik jarimu

Cintaku..

Teruslah digdaya dengan semua itu

Teruslah juwita dengan semua itu

Tak perlu kau tanggalkan kopiahmu

Tak perlu kau letakkan alkitabmu

Atau kau buang selendang ulosmu

Atau kau campakkan kotekamu

Cinta kasihku..

Tetaplah, tetaplah dengan semua itu

Karena itulah nyawamu

Yang akan terus mengalirkan sejuknya cinta

Secawan rindu, dan apapun tentang kasih sayang

Teruntuk kami, insan Indonesia

                                                                                    2017



Harapan Para Bahadur

Lihatlah Adinda

Berdiri gagah di sana

Berdiri tegak perkasa

            Tak goyah bersama amis darah

            Tak peduli liar pelatuk kompeni

            Apalagi bersungut melawan maut

Yang selalu ada bersama derap langkahnya

Yang selalu bernada dalam gendang telinganya

Yang selalu terbang di atas bayangannya

Yang selalu berdetak bersama nadi jantungnya

            Tahukah Engkau Adinda

            Mengapa sang surya tetap jemawa

            Diatas altar suci singgasana

            Bersama senandung nada cakrawala

            Berima bak melodi nan sempurna

Demikian pula mereka

Tetap teguh jemawa

Bersama semilir harapan-harapan

Adalah harapan akan masa depan

Yang entah kapan

            Harapan akan kejayaan dan kemerdekaan

            Harapan akan berkibar mangkak sang saka

            Harapan akan tawa keletah Adinda



                                                                                           Sleman, 17 Agustus 2017

Faaizul Yahya adalah Mahasiswa UIN Jogja.