Biarlah angin antarkan
Hinggap mangkak pada ujung pancang
Indah bergumul dalam satu kibaran
Netra bening tatapan pemuda
Napak menjulang bersama saka
Enggan turun walau sececah
Keberagamanlah nyawa kami
Anak Bugis, Jawa, Betawi, dan antah berantah
Tak pernah kami satu
Untai menguntai dalam temali
Namamulah yang membuat kami satu
Gelagak tangis derita Ananda
Gerangan isak jutaan mata, tertawalah..
Abal kemerdekaan telah bergema
Leburlah dalam satu karsa
Indonesiaku, Indonesiamu, dan Indonesiana
Kama peraduan jiwa-jiwa kesatria
Anak-anak itu di bawah kalimantang berseru
Bhinneka Tunggal Ika
(2017)
Mad Yahya, Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris UIN Sunan Kalijaga
0 Komentar