Oleh Ahmad Farisi*
(Koran Tribun Jateng, 01 Desember 2019)
Judul Buku : Kuliah, Kerja, Kaya
Penulis : Radis Bastian
Penerbit : Laksana
Cetakan : 2019
Tebal : 212 halaman
ISBN : 978-602-407-558-3
Setelah lulus kuliah, jadi
sarjana, banyak di antara kita yang kebingungan harus jadi apa dan kerja apa?
Pasalnya, karena program studi yang dipilih selama kuliah terkadang tidak
sesuai dengan kebutuhan lapangan. Dan akibatnya kita jadi pengangguran. Dalam
buku ini, Radis Bastian memberikan solusi bagi Anda yang sedang dirundung
kebingungan jadi sarjana pengangguran. Salah satunya dengan cara menjadi
pembisnis atau pengusaha.
Menurut buku, berbagai macam
bisnis di masing-masing program studi sangatlah luas dan banyak, di jurusan
pendidikan misalnya. Dengan modal ilmu pendidikan yang baik jika kita jeli
melihat peluang, di sinilah sebenarnya terdapat sebuah peluang bisnis yang
sangat menggiurkan untuk digeluti. Selain berpeluang jadi tenaga pendidik
(Guru), kita juga bisa membuka bisnis kursus atau les privat. Melalui bisnis
ini, kita bisa meraup keuntungan yang sangat besar. Terlebih di era sekarang
ini, tempat-tempat kursus atau les privat sangat dibutuhkan.
Bisnis atau les privat ini bisa dilakukan
dengan dua metode, yakni individu dan organisasi. Maksud dari metode individu
adalah Anda menerima beberapa peserta saja, kemudian kita ajari sendiri.
Sedangkan, bila kita ingin mendirikan kursus yang lebih besar (organisasi),
maka kita bisa menjadi CEO dari bisnis yang Anda bangun ini. kita tinggal
merekrut tenaga pendidik dari luar untuk bekerja di tempat kursus yang Anda
dirikan (hlm 23).
Selain itu, sebagai sarjana
pendidikan, kita juga bisa membuat Chanel You Tube yang memuat isi seputar dunia
pendidikan. Di era digital saat ini, saat banyak orang lebih senang menonton
daripada membaca, karier menjadi Youtuber sangat potensial sekali. Dari karier
ini, kita juga bisa meraup jutaan hingga puluhan juta rupiah perbulannya. Misal
kita ambil contoh Ria Ricis, pemilik nama asli Ria Yunita yang memiliki estimasi pendapatan berkisar
antara 90.000 sampai 1.400.00 dolar, atau bila dirupiahkan antara 1,2 sampai 18
miliar (hlm 54)
Lain hal lagi jika kita adalah
sarjana psikologi. Bagi kita yang sarjana psikologi, jika kita merasa bingung
dan tidak menemukan profesi kerja yang tepat dengan keilmuan atau latar
belakang kita sebagai sarjana psikolgi, kita bisa menjadi “konsultan karier.”
Dengan bekal pengetahuan yang kita peroleh di bangku kuliah, kita sangat tepat
dan cocok bekerja di bidang ini (hlm 166). Diprofesi kerja sebagai konsultan
karier ini, kita diharapkan bisa membantu, ikut merencanakan dan memilihkan
karier bagi klien yang datang pada kita, terutama bagi para pencari kerja.
Profesi ini tentu sangat
potensial, sebab, di luaran sana banyak orang yang merasa pesimis dan bingung
dalam menentukan karier untuk dirinya sendiri. Kebanyakan dari mereka kurang
benar-benar yakin dengan keputusannya sendiri. Di tengah ketidak yakinan itu,
mereka sangat membutuhkan jasa seorang konsultan karier untuk lebih memantapkan
keputusannya.
Lain daripada itu, sebagai
sarjana psikologi kita juga bisa menekuni “market researcher.” Secara
definitif market researcher adalah orang yang bekerja mencari tahu
tentang “pasar”, termasuk konsumen di dalamnya. Atau dalam arti yang lebih
ilmiah, market researcher merupakan identifikasi, pengumpulan data,
analisis, dan serta penggunaan informasi secara objektif. Riset pasar ini
mempunyai empat tujuan, yakni untuk mengkaji pasar, menganalisis tanggapan
pasar terhadap suatu produk atau jasa dan menganalisis efektivitas iklan perusahaan atau menyusun strategi. Dan, di
tengah banyak perusahan-perusahaan yang berdiri diera modern ini tentu profesi
jenis ini juga sangat potensial untuk digeluti.
Buku ini tidak hanya menawarkan
berbagai macam bisnis yang bisa digeluti oleh sarjana pendidikan dan psikologi.
Tetapi bagi kita yang sarjana hukum, farmasi, teknik, dan ilmu komunikasi juga
dapat menemukan berbagai macam bisnis dan profesi yang dapat kita kerjakan
untuk mengakhiri gelar sarjana pengangguran kita. Buku ini juga baik dibaca
oleh kalangan mahasiswa agar mendapatkan pandangan harus bekerja apa setelah
lulus kuliah.
*) Mahasiswa Prodi Hukum Tata Negara UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
0 Komentar