Oleh: Ahmad Farisi*

(Koran Kedaulatan Rakyat, 16 Nopember 2019)

Judul : Salon Kepribadian Muslimah
Penulis : Wilda  Rusydiyana Maswan
Penerbit : Noktah
Cetakan  : Pertama, 2019
Tebal : 272 halaman 
ISBN : 978-602-5781-19-3

Menjadi wanita cantik merupakan dambaan setiap perempuan tak terkecuali bagi kaum muslimah. Berbagai cara dilakukan meski pada kenyataannya terkadang bertolak belakang dengan ajaran Islam dan membahayakan diri sendiri, termasuk pergi ke salon kecantikan. Menurut buku, muslimah cantik dan benar menurut Islam itu sederhana, tidak harus pergi ke salon kecantikan setiap hari untuk sekadar merias diri, cukup berdandan semampu dan sepantasnya, taat syariat dan norma agama, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, maka itu sudah cantik.

Wilda  Rusydiyana Maswan membagi kecantikan jadi dua; cantik fisik dan cantik batin. Cantik fisik merupakan kecantikan yang pada dasarnya bisa dirasakan dan dilihat oleh mata, seperti cantik karena hidungnya, matanya, rambutnya dsb. Sementara yang dimaksud dengan cantik batin itu sendiri adalah kecantikan yang tak dapat dilihat seperti pada umumnya. Contoh, keimanan dan ketakwaan misalnya, kecantikan jenis ini merupakan kecantikan paling utama yang harus dimiliki setiap muslimah.

Buku bersampul merah jambu ini sedikit terlihat alai, tetapi tetap menarik dibaca. Data seputar masalah kecantikan wanita muslimah termuat lumayan detail dalam buku, dengan menyelami isi dan kajian penulis, pembaca akan diberi pemahaman baru tentang makna cantik yang seyogianya, baik dan edukatif. Bagi para muslimah atau wanita pada umumnya karya Wilda, layak dibaca. Buku cilik ini akan membantu pembaca tampil cantik seutuhnya dan sesuai dengan aturan dan norma agama.

Selain itu, buku berjudul Salon Kepribadian Muslimah akan memperluas pemahaman kita tentang makna cantik dan kecantikan. Dewasa ini banyak kaum hawa yang mengartikan bahwa, wajah cantik selalu identik dengan wajah kencang, mulus, halus dan lembut. Cantik diartikan seksi dan seterusnya.

Satu sisi, pemahaman kaum wanita akan makna kecantikan yang sabatas pada urusan fisik memang tidak bisa disalahkan. Tetapi disisi yang lain, pemahaman seperti itu sebenarnya tidak memadai (sempit) untuk menampung makna “cantik” itu sendiri. Sebab, kecantikan mengandung makna yang sangat luas dan tidak bisa diterjemahkan serta diukur oleh sekadar salon-salon kecantikan (hlm 7). Buku setebal 272 halaman juga memotret makna cantik dari perspektif filsafat.

Dengan apik, pada lembar-lembar buku penulis menyuguhkan kata-kata mutiara yang motivatif. Buku ini diawali dengan berbagai alasan mengapa muslimah cantik menurut Islam adalah muslimah yang taat syariat dan norma agama. Menurut Wilda, salah satu alasan sederhananya, karena sebagai manusia kita diperintahkan untuk bertakwa. Di hapadan Allah Swt., ketakwaan merupakan yang paling utama. Allah Swt. tidak  memperhatikan jabatan dan status sosial yang melekat pada diri seseorang. Apalagi sekadar masalah kecantikan (hlm 29).

Dan, pada bagian akhir buku penulis menyajikan contoh-contoh perbuatan dan sikap yang menyebabkan perempuan tidak terlihat cantik. Seperti bakhil, syirik dan durhaka terhadap kedua orang tua; dusta, dengki dan ingkar janji; sombong, berlebih-lebihan dan serakah. Semoga, dengan membaca buku ini Anda bisa menjadi wanita muslimah yang tampil cantik seutuhnya. Secara lahiriah dan batiniah.

*) Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogayakarta